Pengantar Pendidikan - Teori dan Pilar Pendidikan
TEORI DAN PILAR PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang dimiliki oleh manusia untuk menjadi orang yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, maupun beretika baik kepada sesama manusia. Sebagai mahasiswa jurusan keguruan dan ilmu pendidikan sudah selayaknya kita mengetahui tentang pendidikan itu sendiri, Kita sebagai mahasiswa fakultas pendidikan dan perguruan tinggi, tidak hanya mengetahui pengertian dari pendidikannya saja melainkan juga harus menguasai dasar dasar yang terdapat dalam pendidikan tersebut. Hal ini dapat dikutip dalam buku foundation of education yaitu “Pendidikan adalah suatu proses yang menuntun pencerahan umat manusia".
Dari dasar ilmu pendidikan ini memiliki beberapa sub bagian salah satunya ialah teori dan pilar pendidikan. Teori adalah suatu proses yang mengembangkan sebuah ide berupa fakta dari berbagai para ahli, sedangkan pilar pendidikan sama halnya dengan unsur yang terdapat dalam pendidikan tersebut. Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu,maka tidak sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain.
B. Tujuan
1. untuk mengetahui teori pendidikan
2. untuk mengetahui pilar-pilar yang terdapat dalam pendidikan
3. untuk menerapkan teori dan pilar pendidikan dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Pendidikan
Adalah sebuah penyederhanaan untuk membantu serta memahami suatu gejala dan membedakan diri dengan penjelasan yang lain. Dalam hal ini teori pendidikan memiliki 4 sub bagian diantaranya:
1.Teori
Pendidikan Klasik (classical education)
2.
Teori Pendidikan Personal (personalized education)
3.
Teknologi Pendidikan
4. Teori Pendidikan Intraksional
Ø Teori Pendidikan Klasik
Dalam teori pendidikan ini, lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses atau bagaimana mengajarnya. Isi pendidikan atau materi ini, diambil dari suatu ilmu pengetahuan yang ditemukan serta dikembangkan oleh para ahli tempo dulu yang telah disusun secara logis dan sistematis.
Ø Teori Pendidikan Personal
Dalam hal ini, peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan pendidik hanya menempati posisi kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing, pendorong, fasilitator dan pelayan peserta didik. Teori ini memiliki dua aliran yaitu pendidikan progresif dan pendidikan romantik. Pendidikan progresif dengan tokoh pendahulunya “Francis Parker dan John Dewey” memandang bahwa peserta didik merupakan satu kesatuan yang utuh. Pendidikan romantik berpangkal dari pemikiran-pemikiran J.J. Rouseau tentang tabula rasa, yang memandang setiap individu dalam keadaan fitrah, memiliki nurani kejujuran, kebenaran dan ketulusan.
Ø Teknologi Pendidikan
Dalam hal ini konsep pendidikan mempunyai persamaan dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi. Namun diantara keduanya ada yang berbeda. Dalam teknologi pendidikan, yang lebih diutamakan adalah pembentukan dan penguasaan kompetensi bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya lama.
Ø Teori Pendidikan Interaksional
Suatu konsep pendidikan yang berawal dari pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. Dalam pendidikan interaksional menekankan interaksi dua pihak antara guru kepada peserta didik maupun dari peserta didik kepada guru. Interaksi ini terjadi melalui berbagai bentuk dialog.
B. Pilar-Pilar Pendidikan
Ada lima pilar pendidikan yang direkomendasikan UNESCO yang dapat digunakan sebagai prinsip pembelajaran yang bisa diterapkan di dunia pendidikan (dalam Suwarno, 2006).
1. Belajar mengetahui ( Learning to know)
Dalam artian mencari sesuatu hal informasi yang belum diketahui berupa kegunaan manfaat serta hal yang bersifat tidak bermanfaat agar tidak melakukan diluar batas yang sudah ditentukan. Belajar mengetahui yakni mencari, mengetahui informasi sebanyak mungkin, menyimpan serta mengingat hal apa asaja yang sudah didapatkan.
2. Belajar melakukan sesuatu (Learning to do)
Membahas belajar aktif penugasan, meringkas buku, dan sebagainya untik mengembangkan manusia seutuhnya (active learning).
3. Belajar menjadi sesuatu (Learning to be)
Menciptakan manusia terdidik yang mandiri, percaya diri, serta memahami dan mengenali dirinya sendiri. Belajar tidak dilakukan dengan cara menghafal, tetapi aktiv dan tuntas. Dengan belajar, seorang mendapatkan kebahagiahan dan menemukan dirinya ( joy of learning ).
4. Belajar hidup bersama (Learning to live together)
Perlunya pendidikan nilai kemanusiaan, moral, dan spiritual yang melandasi hubungan antarmanusia sembari mengembangkan budaya damai ( culture of peace )
5. Belajar cara belajar (Learning how to learn)
Dalam artian learning how to learn ini, yang namanya proses belajar tidak berhenti ketika seseorang tidak bersekolah lagi, tetapi belajar itu hingga akhir hayat. Belajar cara belajar ini tidak hanya belajar sesuatu yang yang belum diketahui tetapi, juga harus mengetahui cara belajar yang baik dan benar. Dari learning how to learn memerlukan model belajar baru yaitu dari model belajar menghafal menjadi model belajar mencari atau meneliti.
C. Teori Pendidikan yang Sesuai dengan Kurikulum 2013
Dari penerapan 2013,
terdapat 2 teori pendidikan yaitu teori belajar behavioristik dan teori
konstruktivisme. Dari keduanya memiliki peranan yang berbeda,
1. Teori behavioristik
Adalah sebuah teori
yang dicetuskan oleh Gade dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari suatu pengalaman.
2. Teori konstruktivisme
Adalah suatu teori
yang bukan hanya sekedar menghafal melainkan melakukan proses mengkontruksi
pengetahui melalui sebuah pengalaman.
D. Prinsip Dasar Teori Pendidikan
Prinsip ini, bisa dikatakan prinsip pembelajaran. Prinsip pembelajaran ini memiliki jumlah yang tidak sedikit. Berikut pemaparannya:
1. Encourages
caontact between students and faculty
Keterlibatan antara siswa dengan seorang
guru dalam proses belajar baik diluar maupun didalam ruangan.
2. Develops
reciprocity and cooperation among students
Meningkatkan belajar seorang mahasiswa
untuk menjadi lebih baik, serta saling berbagi ide dengan sesama.
3. Encourage
active learning
Belajar bukanlah hanya mendengarkan,menulis, menghafal, memahami dan lain sebagainya. Akan tetapi belajar juga harus dapat menerapkan dalam kehidupan sehari hari sesuatu yang didapatkan dari apa yang diperoleh dari belajar tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan
merupakan suatu hal yang dimiliki oleh umat manusia untuk menjadi orang yang
mempunyai pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, mau pun sikap serta etika yang
baik kepada sesama manusia. Teori pendidikan mempunyai 4 bagian yaitu, Pertama
teori pendidikan klasik berisi tentang peranan isi pendidikan daripada proses
atau bagaimana mengajarnya.
Kedua
teori pendidikan personal berisi tentang peserta didik menjadi pelaku utama
pendidikan, sedangkan pendidik hanya menempati posisi kedua. Ketiga teknologi
pendidikan berisi tentang pendidikan mempunyai persamaan dengan pendidikan
klasik tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi. Keempat teori
pendidikan interaksional berisikan suatu konsep pendidikan yang berawal dari
pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi yang bekerja
sama dengan manusia lain.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. (2017). Ensiklopedia
Pendidikan Psikologi. Yogyakarta: Andi.
Tirtaraharja, U. (2013). Pengantar Pendidikan. Makassar: Rineka cipta.
http://www.blogsamsuni.com/2013/01/teori-belajar-dalam-kurukilum-2013.html?m=1
wahyu
gurumega.blogspot.com/2011/10/teori-dan-pilar-pendidikan.html
azzkhuruf01.blogspot.com/2014/12/teori-dan-pilar-pendidikan.html?m=1
Komentar
Posting Komentar