Pengantar Pendidikan - Lingkungan Pendidikan
LINGKUNGAN PENDIDIKAN KETERKAITAN ANTAR LINGKUNGAN PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia, yang perlu
kita pelajari lagi dan lagi baik tentang arti dari pendidikan, tujuan
pendidikan dan sebagainya. Dalam proses pendidikan akan selalu di pengaruhi dan
di tunjang oleh berbagai aspek. Hal ini sering disebut dengan linkungan
pendidikan. Dalam lingkungan pendidikan
inilah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi kegiatan pendidikan dimana pun
dan kapan pun sehigga kita perlu untuk mengetahui apa itu lingkungan pendidikan,
pembagian, keterkaitan antar komponen
lingkungan pendidikan, dan macam macamnya.
1.2 Tujuan
1)
menjabarkan apa
itu lingkungan pendidikan baik secara etimologi maupun terminologi
2)
menjabarkan
tentang macam-macam lingkungan pendidikan
3)
menjabarkan
keterkaitan antar komponen lingkungan pendidikan
4)
menyelesaikan
tugas mata kuliah pengantar pendidikan.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian lingkungan pendidikan
Lingkungan merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia.
Lingkungan sendiri adalah keadaan sekitar dimana dapat mempengaruhi
perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup. Sedangkan pendidikan seluruh
aktifitas atau upaya secara sadar yang dilakukan oleh pendidik/guru kepada
peserta didik terhadap semua aspek perkembangan kepribadirian baik jasmani
maupun rohani, secara formal, informal maupun non-formal yang berjalan terus
menerus untuk mencapai kebahagiaan dan nilai yang tinggi, baik nilai insaniah
dan ilahiyah. lingkungan pendidikan
adalah suatu keadaan yang dapat merubah seseorang menjadi lebih baik secara
rohai dan jasmani, dimana seorang
pendidik/guru menjadi peran penting dalam perubahan tersebut.(M.Suyudi.Pendidikan
Dalam Perspektif Al-Qur’an,op.cit.,h.54.). Menurut digilib.uinsby.ac.id lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu
yang mencakup iklim, geografis, adat-istiadat, tempat tinggal atau istiadat dan
lainnya yang dapat memberikan penjelasan serta mempengaruhi tingkah laku,
pertumbuhan, perkembangan anak untuk menjadi manusia yang lebih baik yang
mempunyai nilai tinggi, baik nilai insaniyah dan illahiyah. Jadi, secara
singkat lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang melingkupi proses berlangsungnya
pendidikan yang sangat mempengaruhi jalannya suatu pendidikan.
Dalam menjalankan pendidikan terdapat berbagai faktor yang dapat
menunjang keberhasilan suatu pendidikan. Faktor-faktor tersebut di bagi menjadi
dua yaitu: faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar dan
faktor yang berasal dari luar. Faktor dari luar ini salah satunya adalah
lingkungan. Lingkungan pendidikan sering di masukkan dalam faktor yang
mempengaruhi belajar seorang siswa atau individu yang sedang belajar, jikalau
lingkungan mendukung untuk pendidikan contohnya damai, aman terkendali dan
sejahtera maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan proses
pendidikan akan berjalan dengan lancer sesuai dengan apatujuan dari pendidikan
itu sendiri
2.2 Macam-macam lingkungan pendidikan
Ki Hajar Dewantoro
membedakan lingkungan menjadi tiga,dan yang kita kenal dengan tripusat
pendidikan yang merupakan tripusat pendidikan adalah:
a. Keluarga
Keluarga merupakan
pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan
semenda dan sedarah. Di dalam keluargalah pendidikan yang pertama dan utama
yang dialami oleh anak. Menurut Ki
Hajar Dewantoro,suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya
untuk melakukan pendidikan orang-seorang (pendidikan individual) maupun
pendidikan sosial.Keluarga itu tempat pendidikan yang sempurna sifat dan
wujudnya untuk melangsukan pendidikan kearah pembentukan pribadi yang utuh,
tidak saja bagi kanak-kanak tapi juga bagi para remaja. Peran orang tua dalam
keluarga sebagai penuntun , sebagai pengajar, dan sebagai pemberi contoh. Fungsi
pendidikan keluarga meliputi : proteksi, rekreasi, inisiasi, sosialisasi dan
edukasi
- Fungsi proteksi : anak mendapatkan perlindungan, perawatan serta selalu dijaga
- Fungsi rekreasi : anak mendapatkan suasana yang akrab, hangat dan menyenangkan diantara setiap anggota keluarga
- Fungsi inisiasi : anak di perkenalkan dengan sejumlah nama-nama benda, binatang, dan orang sekitarnya.
- Fungsi sosialisasi: anak diwarisi dengan nilai, norma, kebiasaan dan adat yang di miliki keluarga
- Fungsi edukasi : anak diberi pengalaman belajar untuk bisa berkembang
Keluarga juga
merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan dalam pendidikan. Hal
ini di karnakan keluarga merupakan tonggak awal penerapan sifat. Keluarga juga
dapat mempengaruhi kondisi fisik atau psikis dari seorang individu yang sedang
belajar. Jika keluarga memberikan kenyamanan, ketenangan maka individu yang
sedang belajar (siswa) akan lebih mudah menerima pembelajaran dan mempermudah
proses pendidikan. Terlebih keluarga adalah individu yang paling dekat dengan individu
yang sedang belajar sehingga akan lebih mudah bagi keluarga untuk mempengaruhi
kepribadian, pemikiran, dan kebiasaan dari individu yang sedang belajar.
b. Sekolah
Diantara tiga pusat pendidikan,
sekolah merupakan sarana yang secara sengaja di rancang untuk melaksanakan
pendidikan. Seperti telah dikemukakan bahwa karna kemajuan zaman dan semaki
padatnya jumlah penduduk, keluarga tidak mungkin lagi memenuhi seluruh
kebutuhan dan aspirasi generasi muda terhadap iptek, sehingga di buatlah suatu
sarana yang dapat menaungi segala bentuk pendidikan yang sering kita sebut
sekolah. Pendidikan di sekolah memiliki
konstribusi yang besar terhadap pembentukan kemampuan dan pengalaman manusia.
Vembriarto (1990: 80) mengatakan bahwa keeradaan sekolah mempunyai dua aspek
penting, yaitu aspek individual dan sosal. Keberadaan sekolah bertugas
mempengaruhi dan menciptakan kondisi yang memungkinkan perkembangan pribadi
anak secara optimal. Selain itu, sekolah juga bertugas untuk mendidik anak agar
dapat mengabdikan diri terhadap masyarakat. Dalam lingkungan pendidikan sekolah
inilah anak di persiapkan untuk memecahkan berbagai masalah hidup, seperti
mengurus kesehatannya,mencari pekerjaan, bergaul dengan orang lain yang bukan
angota keluarga, mengurus barang- barang pribadi, mempertahankan diri dari
ancaman , dan mengenal diri sendiri.
c. Masyarakat
Kaitan
antara masyarakat dan penidikan dapat ditinjau dar tiga segi yakni:
- Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang di lembagakan (jalur sekolah) maupun yan tidak di lembagakan (jalur luar sekolah).
- Lembaga-lembaga kemasyarakatan atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung maupun tak langsung, ikut mempunyai peran dan fugsi edukatif.
- Dalam masyarakattersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang (by design) maupun yang di manfaatkan (utility). Perlu diingat bahwa manusia dalam bekerja dan hidup shari-hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya itu untuk meningkatkan dirinya. Dengn kata lain, manusia berusaha menddik dirinya sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia di masyarakat dalam bekerja, bergaul, dan sebagainya.
Dari tiga hal
di atas, segi kedua dan ketigalah yang terutama menjadi kawasan dari kajian
masyarakatsebagai pusat pendidikan. Namun perlu di tekankan bahwa tiga hal
tersebut hanya dapat dibedakan, sedankan dalam kenyataan sering sukar
dipisahkan. Masyarakat dalam pendidikan sangat berperan penting terutama dalam
bidang pengendali sosial, pengenalan norma, adat istiadat yang sering di
lakukan di masyarakat terlebih dalam masalah pembelajaran sosialisasi bagi
individu yang sedang belajar. Masyarakat juga bertugas bersama sekolah dan
orang tua untuk memperbaiki kualitas pendidikan.Dinamika dan proses kehidupan bermasyarakat terus tejadi, dalam
masyarakat unsur pendidikan dapatdi lihat dari komponen-komponen yang
menyertainya salah satunya adalah pendidikan dan kehidupan ekonomi.
Sistem pendidikan di Indonesia khususnya banyak di tentukan oleh sistem
ekonomi yang berjalan. Sistem ekonomi sangat kuat pengaruhnya terhadap pendidik
dalam suatu pembelajaran. Determinasi ekonomi dalam pendidikan diindonesia
selama ini diabaikan. Keadaan ekonomi pendidik semestinya disadari sebagai
sebuah faktor internal dalam motivasi pendidikan. Posisi ekonomi pendidik yang
lemah sering di manfaatkan kekuaaan sehingga pada gilirannya tidak menjadikan
proses pembelajaran berjalan efektif.
2.3 Keterkaitan antar lingkungan pendidikan
a. Hubungan
keluarga dengan sekolah
Karna sekolah adalah kelanjutan pendidikan
dari keluarga, maka tentu hubungan keluarga terhadap sekolah tak dapat dianggap
sebelah mata. Karna sekolah tidak akan berjalan jika tidak ada dorongan dari
keluarga-keluarga misalkan semua keluarga tidak memperbolehkan anak-anaknya
untuk belajar di sekolah apakah sekolah akan berjalan tentu saja tidak. Oleh
karan itu adanya sekolah tak lepas dari pengaruh keluarga dan lingkungan
sekitar sekolah tersebut.
b. Hubungan
lingkungan sekolah dengan masyarakat
Sekolah juga berkaitan dengan
keadaan masyarakat bahkan masyarakat di lingkungan sekolah adalah pencontoh
atau teladan bagi individu yang sedang belajar (siswa) terutama pada
perkembangan . Jika masyarakatnya mendorong pada pendidikan maka masyarakat
akan dapat menjad teladan yang baik pengamat, sekaligus pengendali bagi
kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Sekolah merupakan suatu
penyelenggara pendidikan yang salah satu tujuannya adalah mndidik peserta didik
agar mengabdikan iri terhadap masyarakat. Di sekolah juga merupakan tempat
latihan bagi peserta didik agar belajar bersosialisasi dengan orang banyak
sehigga ketika telah terjun ke masyarakat mereka tak akan kaget dan menjadi
pasif.
c. Hubungan
keluarga dengan masyarakat
Keluarga adalah kelompok-kelompok
kecil dar suatu masyarakat. Sedangkan masyarakat adalah perkumpulan dari
keluarga. Oleh karna itu hubungan antara
keluarga dan masyarakat sangatlah berkaitan sebab, baik atau tidaknya sebuah
masyarakat itu adalah cerminan dari keluarga-keluarga yang berada di lingkugan
tersebut. Bobroknya suatu keluarga di suatu lingkugan akan berpengaruh terhadap
masyarakat di sekitar keluarga tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 KesimpulanLinkungan pendidikan merupakan
tempat manusia berinnteraksi timbal balik sehingga kemampuannya dapat terus
dikembangkan kearah yang lebih baik terdapat tiga jenis lingkungan pendidikan
yang paling utama dan berpengaruh paling besar memberikan pengaruh terhadap
kemampuan dan pengalaman manusia, yaitu: keluarga, sekolah dan masyarakat
(biasa disebut sebagai tri pusat pendidikan). Ketiganya merupakan media bagi
manusia untuk mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola nilai dan
tingkah laku, dan standar tingkah laku dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiganya memiliki
peran yang sangat penting satu sama lain yang tak dapat dipisahkan satu sama
lain sebab ketiganya merupakan satu kesatuan yang dapat meningkatkan pendidikan
dan juga sebagai penentu baik atau tidak, berhasil atau tidak dari suatu proses
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja,
Umar dan S.L.L. Sulo. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Triwiyanto,
Teguh.2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Husamah, Arina
Restian dan Rohmad Wdodo.2015. Pengantar Pendidikan. Malang:Universitas
Muhammadiyah Malang.
http:// digilib.uinsby.ac.id.
di unduh pada tanggal 24/08/2018
staff.uny.ac.id.
di unduh pada tanggal 27/08/2018
Komentar
Posting Komentar